Peradaban Manusia dan Moral?

Entah kapan dimulainya sebuah peradaban, mungkin awal mulanya adalah saat pertama manusia diciptakan, atau lebih mula dari itu?. Yang kita pahami adalah saat ini peradaban manusia sedang berkembang terus menerus atau bahkan kian menyusut dan semakin lama semakin tidak bermoral dan beretika? Entahlah, sekali lagi ini akan tetap dikembalikan pada individu yang bebas menilai sesuatu.

Awal mulanya manusia hidup secara berkelompok kecil, disanalah hukum alam masih hidup sehingga yang kuat dan cerdaslah yang akan menjadi penguasa peradaban. Sejak saat itu kelompok kecil tersebut atau bahkan individu terus saling membunuh, faktor yang menyebabkanya adalah ketidaksesuaian prilaku, atau mungkin prilaku defensif dan perasaan takut pada individu atau kelompok lain yang akan merebut dan menguasai wilayah tersebut. Pada masa peradaban kuno  memang belum ada seorang individu yang merumuskan moral, apalagi merumuskan hukum. Namun sejak manusia ada mereka telah berfilsafat. Mereka mempertanyakan segala sesuatu dalam dirinya dan mulai bereksperimen. Ya manusia selalu seperti itu.

Peradaban makin berkembang pada tatanan masyarakat yang lebih besar karena kesadaran mulai tumbuh. Manusia akan lebih kuat jika hidup berdampingan, namun semua tidak berjalan sesuai karena perbedaan misi antara kelompok satu dan lainya, begitu pula individu yang terbentuk dalam sistem sosial. Pada masa itu manusia mulai membangun peradaban dan tidak nomaden lagi, mereka mulai bercocok tanam dan pada akhirnya merumuskan peradaban dengan struktur sosial, kasta, dan lainya berdasarkan fungsi masing masing.

Mulailah muncul kerajaan-kerajaan, kesultanan, dan pada akhirnya membentuk suatu kesatuan kenegaraan atau republik yang kokoh karena manusa terus menerus mengembangkan pemikiran agar dapat mencapai kehidupan yang lebih baik, walau pada akhirnya hasil tidaklah sebaik itu karena sifat dasar manusia yang serakah dan mementingkan kepentingan dirinya sendiri. Sedari dulu kala manusia terus saling membunuh satu sama lain, mereka mengumandangkan perang dan menginvasi kelompok lain yang dianggap lebih lemah atas nama moral suatu kelompok yang lebih besar. Ya mereka menginvasi kelompok kecil, membunuh mereka untuk kepentingan lebih banyak manusia, hal tersebut tetaplah tidak bisa dibenarkan.

Peradaban kini tidak berenti sampai disini, namun saya mulai berfikir apakah manusia benar-benar hidup berdampingan? Dengan manusia lain? Dengan alam semesta? Karena manusia selalu meneriakan sesuatu atas nama yang lebih tinggi hakikatnya demi kepentingan pribadi dan kelompoknya saja. Kita telah melihat banyak contoh saat ini. Contoh besarnya adalah peperangan. Perang saudara, perang dunia bakhan perang dingin antara beberapa kelompok, belum lagi penjajahan dan persemakmuran yang dilakukan kelompok yang merasa lebih superior, mereka akan menghabisi siapa saja yang melawan nilai-nilai yang mereka yakini dan menghambat kepentingan suatu kelompok.

Bagi saya moral itu adalah sesuatu yang hakikatnya lebih tinggi, bukan hukum-hukum atau aturan manusia. Bukan hukum tata negara atau undang undang kewarganegaraan. Tentu kita harus patuh juga pada hukum yang berlaku, karena ada beberapa kebebasan kita yang dibatasi oleh konstitusi, mau tidak mau begitulah peradaban saat ini. Kita harus meletakan freedom dan Liberty pada tempat yang benar agar dapat bertahan dalam suatu peradaban, kita dituntut lrbih cerdik dan pintar dalam menempatkan diri.

Hati kecil kita menyerukan hal yang sama tentunya pembunuhan dan pembantaian adalah bukan suatu nilai moral, namun lebih kepada sesuatu tindakan manusia yang bodoh menurut saya. Hal ini Karena mereka telah melenyapkan kehadiran yang ilahiah. Nilai ilahiah tentu lebih tinggi dari hukum apapun yang telah dibuat manusia.

Dahulu, saat ini dan nanti peradaban akan terus ada dalam manifestasi paradoks. Menurut saya Peradaban manusia akan baik jika setiap individu memiliki dan menjaga hati yang baik, pemikiran yang baik, pendidikan yang baik, makanan yang baik dan kemakmuran yang merata, hal tersebut akan menjadi budaya yang diturunkan sehingga manusia akan mebih mengerti untuk apa sebenarnya mereka diciptakan. Bukan menciptakan moral namun mengisi moral.

Leave a comment

Blog at WordPress.com.

Up ↑